Sabtu, 24 September 2011

Jiwa-jiwa yang patah


Mungkinkah ada secuil kebahagiaan ketika kehampaan setia kucacah di ujung luka yang belum mengering.hampa yang mengendus nelangsa dan selalu berakhir dalam kenangan kecewa yang memuja sia-sia.mengais pilunya hati tanpa tau kemana mesti mencari obatnya.
Tergopoh di bilas sedu sedan tangis yang ingin segera kubasuh dengan senyum merona.melibas pahit yang kau tinggalkan,menelaah hati baru yang mungkin datang menjelang.
Siapa tau di suatu masa,ku temukan setitik cinta bersemi tanpa tanda tanya.datang dengan lugunya,menawarkan terang di balik gelap yang mendekapku dalam titik hitam yang memanjang.
Setidaknya aku masih punya mimpi yang coba ku wujudkan dalam damba,meski hanya menempias pada getar ilusi belaka..
Seperti menikam diri sendiri tanpa sakit menjerit.kutelan pedih karna mencintai  dirimu yang hanya meninggalkan serpihan lara.kau pagutkan hatimu pada orang lain ketika kata setia ku jaga diatas pengharapan satu-satunya.tiada ingin ku akhirkan cintaku selain keda kamu,tapi kini segalanya telah cukup.selama ini kau hanya memberiku mimpi belaka,aku pergi kerena terlalu mencintaimu,itulah akhirnya.
Biarlah rasa ini kupendam mati dan jangan kau pernah bertanya meski ada ruang untuk kembali,aku juga yang memulakan aku juga yang mengakhirkan,dari tiada menjadi ada,dari ada menjadi tiada,meski jerit sakitku tak berbuah tangis,jiwaku merapal duka yang meraja diatas bahagiamu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar